Dyah ini Zhizuka

Better Education, Better Life

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Artikel Populer

21.000 Orang Tewas Karena Perubahan Iklim
Horizon AR 9169: Letusan Baru Badai Matahari
Menyikapi Kemajuan Teknologi di Era Globalisasi

Artikel Terbaru

Sebelas IPA Dua

Seluruh siswa-sisw XI IPA 2 Bersama dengan sukarelawan pengajar Teknologi Informasi dari Korea.

GHOST, Good Humans Of Science Two

"Hampir" seluruh penghuni kelas XI IPA 2 Bersama dengan Boss-nya saat acara sepeda santai dalam rangka ultah SMAN 1 Pacitan.

Pantai Klayar

Pantai berpasir putih ini memiliki keistimewaan di antara celah karang dan deburan ombak yang melambai yang bisa berbunyi seperti seruling laut . Memiliki pasir putih dan air berwarna biru yang menyenangkan untuk dikunjungi dan di nikmati.

Goa Gong

MENDATANGI kota kelahiran presiden SBY belum lengkap tanpa berkunjung obyek wisata eksotis yang pantas Anda masukkan ke dalam daftar jalan-jalan Anda. Salah satunya adalah obyek wisata Goa Gong.

Pantai Srau

Ketika anda berlibur ke Pacitan dan menginginkan menikmati Pantai dengan pasir putihnya dan hiasan berupa kerang dan benda laut lainnya, jawabannya adalah pantai Srau.

Arsip untuk 2011


Pacitan seringkali disebut – sebut beberapa kali sebagai ibukota prasejarah dunia, sering disebutkan dengan budaya pacitanian. Pacitan disebut demikian karena penemuan situs – situs manusia purba banyak ditemukan disini, di Pacitan. Dan salah satu museum Goa tempat keberadaan manusia purba adalah Goa Song Terus. Song terus berada di Kecamatan Punung, 45 menit arah barat dari jantung Kota Pacitan. Kebanyakan situs berupa goa-goa, yang berada di balik deretan Gunung Seribu. Sedikit informasi, Gunung Seribu adalah pegunungan panjang yang melintasi daerah selatan antara Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, tepatnya melintasi Kabupaten Gunungkidul, Pracimantoro, dan Pacitan.

Tepatnya di wilayah Kali Baksooka, Desa Mendolo Lor, Punung, para ahli sejarah menemukan situs purbakala. Situs ini kemudian terkenal di dunia arkeologi karena menjadi rujukan salah satu kebudayaan Paleolitik Bawah. Para arkeolog menyebutnya sebagai kebudayaan Pacitanian, dengan perkakas khasnya kapak genggam. Termasyurnya nama Pacitan, mengundang berbagai arkeolog lain. Dari situlah, satu per satu,situs prasejarah ditemukan.

Bukti-bukti tentang keberadaan Song Terus, yang pernah dipakai sebagai ajang kegiatan dan tempat hunian manusia masa lalu, telah dibuktikan melalui berbagai temuan hasil penggalian arkeologis secara sistematis sejak tahun 1994 sampai sekarang. Berbagai macam temuan yang dihasilkan sudah mencapai hitungan puluhan ribu sejak dalam penelitian dekade 5 tahun belakangan ini. Secara nyata,Song Terus telah memberikan andil yang sangat besar dalam peranannya sebagai salah satu sumber data sejarah pada masa lalu di Pacitan pada khususnya dan Pegunungan Sewu pada umumnya. Jejak-jejak tinggalan budaya berupa industri alat batu, seperti: alat-alat masif dan serpih-bilah, alat-alat tulang, dan cangkang kerang serta berbagai macam temuan sisa fauna dan manusia yang terdapat di sini telahmemberikan petunjuk dan mengisyaratkan adanya gua hunian manusia masa lalu yang sarat akan tinggalan arkeologis. Hmm. Selamat datang di Song Terus, selamat untuk terus belajar sejarah.


Seperti diketahui bersama bahwa keberadaan Pacitan sebagai kabupaten tak lepas dari keberdaan sejarah yang panjang. Dan Pacitan pun memiliki nilai histori yang sangat kuat, teruatam ketika diperbincangkan mengenai situs – situs purbakala yang berada disini. Kekayaan Geologi yang dimiliki Pacitan lebih unggul dibanding wilayah lain. Tidak hanya di Indonesia namun juga di Dunia. Bisa dikatakan bahwa saat ini Pacitan sedang menuju Geopark dunia yang diusulkan ke badan dunia UNESCO.

Dan sepertinya predikat ibu kota prasejarah dunia pantas disandang Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Sebab, kota yang terletak di perbatasan dengan Jawa Tengah ini menyimpan ratusan lokasi situs prasejarah. Tak kurang dari 261 lokasi situs prasejarah. Baik dalam tahapan eksploitasi maupun yang telah disurvei tim arkeologi. Situs-situs tersebut berada di jajaran Gunung Sewu yang tersebar mulai di Kecamatan Punung, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung hingga Kecamatan Tulakan.

Seperti diketahui bahwa gunung Sewu secara geologis dan geografis terpisah dari wilayah Pulau Jawa lainnya. Iklimnya kering. Relief bukit kapur, gua dan gua payung banyak terdapat di daerah ini. Cukup ideal sebagai tempat tinggal bagi manusia purba. Pun ada banyak jenis bebatuan sileks lokal bermutu sebagai bahan baku pembuatan peralatan dan senjata.

Salah satu tempat wisata di pacitan yang meninggalkan bukti – bukti prasejarah, selain song terus adalah museum Buwono Keling. Museum ini terletak di Dusun Krajan Kulon, Desa Mantren, Punung Pacitan.

Menurut jenis koleksinya museum ini digolongkan ke dalam museum Arkeologi. Museum ini dibangun pada tahun 1996 dan difungsikan pada tahun yang sama. Bangunan ini dibuat satu lantai dengan luas bangunan 20 m x 50 m. Koleksi yang berada didalammuseum sendiri cukup banyak, yaitu sekitar 3.896 koleksi.

Dan sesuai dengan tema museumnya, yakni penyimpanan aneka benda prasejarah, museum buwono keeling adalah tempat menyimpan benda – benda manusia purba. Dan seperti diketahui bahwa manusia purba dari Sangiran dan Trinil memanfaatkan Pacitan sebagai bengkel peralatan, dan kesemua peninggalan pra sejarah itu bisa dilihat diMuseum Buwono Keling, yang sayangnya sangat minim pengunjung dari wisata pendidikannya.


Akhir – akhir ini terjadi keprihatinan yang sangat mendalam di dunia kependidikan kita, khususnya beberapa kasus yang terjadi di Pacitan terkait dunia pendidikan kita. Pendidikan kita seakan tercoreng dengan beberapa kasus pornografi yang terjadi di Pacitan. Setelah beberapa waktu lalu masyarakat dihebohkan dengan kasus pemerkosaan di Desa kasihan, Kecamatan tegalombo, kini muncul kasus jenis serupa, yaitu kasus pornografi, tetapi berbeda bentuk. Yaitu kasus penyebaran video porno yang pelakunya adalah ternyata seorang siswi di SMK Negeri Pacitan. Menurut informasi yang beredar di kalangan pelajar dan guru SMK, foto syur yang memperlihatkan sosok tubuh pelajar kelas II yang bernama Nin tersebut dikirim dua kali, yakni diunggah melalui email sekolah Nin serta dikirim melalui fasilitas MMS ke ponsel salah satuguru.

Dengan adanya kasus asusila tersebut, pihak sekolah marah besar dan langsung menggelar sidang darurat membahas foto salah satu pelajarnya yang beredar di internet dan dari ponsel ke ponsel. Kini, kasus tersebut tengah ditangani polisi. Tersangka penyebarluasan video porno, Yud bahkan telah ditahan di Mapolres Pacitan sejak Sabtu menyusul laporan dari pihak keluarga korban. Karena itu, pihak polisi saat ini tengah berupaya menjerat tersangka Yud dengan pasal berlapis, yakni dengan pasal 285 KUHP, UU pornografi, dan UU IT (informasi teknologi).

Mencuatnya kasus terbaru tentang pornografi tersebut seakan mengingatkan kita terhadap kasus – kasus sebelumnya di Pacitan, sehingga hal ini menimbulkan keprhatinan mendalam bagi masayarakat Pacitan dan dunia pendidikan secara umum. Dari kasus – kasus tersebut, ada satu kesamaan yang barangkali bis amenjadi titik temu penyebab maraknya kasus pornografi di dunia pendidikan kita. Dalam terjadinya kasus tersbut, penggunaan IT lah yang menjadi salah satu faktor penyebabnya. Kalau pada kasus pertama di Tegalombo, para pelaku pemerkosaan terpengaruh video porno dari Hand Phone temannya, maka untuk kasus yang kedua ini sama – sama menggunakan teknologi HP untuk menyebarluaskan video bugil dari siswi SMK Negeri Pacitan tersebut.

Barangkali akses teknologi didunia pendidikan kita terlalu bebas dan besar sehingga hal ini memudahkan bagi para pelaku kejahatan pornografi semacam itu lebih mudah untuk mengakses semua media pornografi. Selain itufaktor control dari pihak penyelenggara pendidikan juga menjadi faktor berikutnya, dan bisa dikatakan bahwa kontrol dari pihak sekolah terhadap akses teknologi siswanya sangat kurang, bahkan hanya terkesan formalitas saja. Kemudianfaktor yang ketiga bisa ditebak dari proses penjagaan dari orang tua siswa. Beberapa data menyebutkan bahwa para orang tua lebih sering sibuk mengurusi pekerjaannya masing – masing daripada mengontrol pola pendidikan dan interaksi anak – anaknya.

Kerjasama dari semua pihak sangat penting ketika memang benar – benar ingin menyelesaikan kasus yang marak terjadi di Pacitan itu. Dari personal, dari keluarga, penyelenggara pendidikan, dan semua pihak terkait, sehingga ketika sudah ada sinergi dan komitmen untuk menghapus kasus pornografi bisa segera terwujud, dan tidak ada lagi kasus serupa terulang di Pacitan.


Salah satu obyek wisata yang bisa juga menjadi referensi wisata anda di Pacitan adalah Goa Tabuhan. Sebuah goa yang menawarkan pesonanya yang khas. Goa Tabuhan ini terletak di pedesaan di pedalaman Pacitan, tepatnya Desa wareng Kecamatan Punung, Pacitan. Jarak tempuh dari pusat kota menuju obyek wisata ini adalah 40 Km ke arah barat.

Pada awalnya, Goa ini mulai ramai dikunjungi orang sejak 1998, dan nama awalnya bernama Goa Tapan tetapi pada akhirnya berubah menjadi Goa Tabuhan karena kerap dipakai oleh penduduk sebagai tradisi kesenian dengan cara memukul batu – batuan yang menggantung di atap Goa. Seperti halnya obyek wisata lainnya, Goa Tabuhan juga mempunyai cerita sejarah keberadaannya. Menurut cerita masyarakat sekitar Goa, Goa Tabuhan ini ditemukan oleh Kyai Santiko yang pada waktu itu kehilangan sapi, dan akhirnya si sapi ditemukan di Goa. Setelah menemukan Goa ini, kemudian dibersihkan semak belukarnya, goa ini diambil oleh Raden Bagus Joko Lelono dan puteri Raden Ayu Mardilah.

Goa Tabuhan ini berlokasi di bukit kapur Tapan dan memiliki langit-langit penuh akar batu yang bergelantungan. Oleh para ahli goa, proses pembentukan stalagtit dan stalagmit ini diyakini sudah berlangsung beratus tahun lalu, karena adanya reaksi kimia antara hujan dan mineral kapur. Dengan panjang rata-rata hingga tujuh meter dan diameter hingga satu meter, stalagtit dan stalagmit di goa ini tampak menyerupai pilar-pilar raksasa yang sangat menakjubkan.

Yang menjadikan Goa ini unik adalah bunyi – bunyian yang bisa dihasilkan dari batu stalagmite diatas sehingga akan menimbulkan nada – nada musik yang merdu apabila dipadukan dengan gamelan. Dan pengunjung dapat menikmati penampilan para musisi menabuh stalaktit dan stalagmit goa menjadi alunan musik khas Jawa. Para sinden dan waranggono itu begitu piawai memainkan alat music alam yang dihasilkan dari batu stalagmite dan stalagtit, dan inilah salah satu keunggulan Goa Tabuhan selain keindahan alamnya.

Ketika anda akan berkunjung ke Goa ini, jangan khawatir karena akses jalan menuju Goa Tabuhan tergolong mulus beraspal dan nyaris tanpa hambatan sehingga perjalanan terasa nyaman sambil menikmati suasana pedesaan di daeah Punung yang asri. Setelah membayar tiket masuk seharga Rp. 4000/orang, anda pun bisa masuk ke kompleks Goa. Suasana di dalam goa relatif sejuk. Agar perjalanan anda tidak terganggu, anda bisa memanfaatkan senter sebagai penerang jalan anda masuk Goa.

Setelah anda memasuki Goa, pemandangan stalagmite dan stalagtit yang seperti ukiran akan menemani perjalanan anda, dan menurut sumber masyarakat setempat, salah satu bagian didalam Goa di yakini sebagai tempat bertapa oleh Pangeran Diponegoro beserta pengikutnya. Ini dapat dilihat dari adanya sebuah ruangan kecil yang di ujung goa yang diyakini dipakai sebagai tempat bertapa.

Setelah puas menikmati keindahan panorama Goa, anda juga bisa menikmati keunikan Goa ini yang lainnya, yaitu menikmati konser musik jawa dengan batu Goa sebagai alat musiknya. Cukup dengan biaya 70.000,00 anda bisa menikmati pesona simphoni musik yang dihasilkan dari batuan Goa. Akhirnya selamat datang di Goa ‘MusikJawa’ Pacitan, Goa Tabuhan.


Selain begitu menjamurnya obyek wisata Pacitan, Kabupaten yang satu ini juga memiliki eksotisme alam yang sangat menarik dan nenantang untuk dikunjungi. Salah satu tempat yang membuat penasaran banyak orang ini adalah Luweng Jaran. Luweng Jaran adalah sebuah terowongan yang bisa dijadikan tempat ekspedisi para pecinta alam maupun untuk tujuan wisata anda. Luweng Jaran merupakan gua terpanjang di Indonesia, data terakhir yg masuk pada daftar gua terpanjang di dunia. Namun, walaupun Luweng Jaran ini adalah salah satu tempat ekspedisi, keberadaannya masih dieruntukkan hanya untuk orang – orang yang sudah memiliki keahlian khusus dalam ekspedisi alam, dan tidak untuk umum. Ini disebabkan karena lokasinya yang sangat sulit ditempuh dan membahayakan, sehingga butuh keahlian khusus untuk mampu masuk kedalam Luweng Jaran ini.

Luweng Jaran yang terdaftar pada tahun 2002 mempunyai panjang total mencapai 24 km. Lokasi Luweng Jaran ini adalah terletak di desa Jlubang, Kecamatan Punung, Pacitan, Jawa Timur, atau sekitar 30 Km dari Pusat kota Pacitan. Luweng Jaran pada awalnya ditemukan pertama kali oleh penduduk setempat, dan akhirnya di eksplorasi pertama kali oleh tim Ekspedisi Gabungan Anglo – Australian, yg didampingi oleh Penelusur Gua dariIndonesia pada tahun 1984. Pada saat itu hasil pemetaan mencapai 11 km, kemudian ekspedisi dilanjutkan setiap 2 tahun sekali. Pada tahun 1992 kembali ekspedisi dapat menggabungkan Luweng Jaran dengan Luweng Punung Plente, sehingga panjang total mencapai 19 km. Luweng ini sangat berbahaya pada musim hujan, karena merupakan Swallow Hole atau tempat menghilangnya sungai permukaan ke dalam gua. Cukup banyak penelusur gua yg terjebak banjir di gua ini.

Untuk menelusuri gua ini diperlukan peralatan vertikal, dengan rincian sumuran pertama mempunyai kedalaman 12 meter, sampai ke teras pertama mempunyai jarak sekitar 25 meter sebelum mencapai sumuran kedua dengan kedalaman 25 meter. Lalu kemudian setelah sumuran kedua, terdapat lorong yang sangat besar, mulai disini medan dapat ditempuh tanpa peralatan vertikal. Luweng Jaran dapat disebut sebagai gua labirin, karena lorongnya bercabang-cabang dan bertingkat. Ketika anda berminat dan teratrik untuk berekspedisi di Luweng jaran ini, maka disarankan untuk membawa peta gua atau meninggalkan marker supaya tidak tersesat dalam kegiatan penelusuran di gua ini.


Jika anda pernah berwisata ke Bali, ada pertanyaan yang ingin kami ajukan untuk anda, anda ingat tanah Lot? Apa satu kata yang anda ucapkan ketika melihat panorama Tanah Lot? Ya, jawabanya pasti, indah, mempesona. Dan memang benar, bahawa Tanah Lot begitu indah dipandang, terutama adalah bebatuan karangnya yang Nampak seperti ukiran pemahat ulung. Pada artikel ini, kami tidak ingin membahas tentang Tanah Lot, tetapi membahas wisata bahari yang nuansanya hampir sama dengan Tanah Lot, bahkan bisa dikatakan lebih natural, lebih sensasional. Ya, Pantai Klayar di Pacitan, Tanah Lotnya Jawa. Mari kita lihat keindahan dan eksotisme Pantai tersebut.

Pantai Klayar berlokasi di wilayah Kecamatan Donorojo, Kecamatan paling ujung yang terletak 35 km ke arah barat kota Pacitan, dan dapat di capai sekitar 60 menit dari kota pacitan. Pantai berpasir putih ini memiliki keistimewaan di antara celah karang dan deburan ombak yang melambai yang bisa berbunyi seperti seruling laut . Memiliki pasir putih dan air berwarna biru yang menyenangkan untuk dikunjungi dan di nikmati. Di samping itu juga ada air mancur alam . Air mancur ini terjadi karena gelombang tekanan udara di laut yang menghantam batu batuan berongga. ketinggian air mancur yang dapat mencapai sekitar 10 meter dan bisa menghasilkan gerimis dan embun air laut. Hamparan pasir putih yang luas membentang, lembut sekali pasirnya. Lintasan Geologi disekitar Pantai Klayar menawarkan pemahaman terhadap morfologi pantai yang dipengaruhi oleh struktur geologi dan gejala pengangkatan aktif pantai selatan. Pengangkatan ditunjukan oleh tersingkapnya endapan batu-gisik (beach-rock), yang sebagian permukaanya ditutupi oleh rumput laut. Efek blow pipe dipantai ini menghasilkan semburan air setinggi belasan meter yang diikuti dengan bunyi melengking. Semburan mirip geyser. Ini terjadi secara periodik. Fenomena itu disebabkan oleh tertekannya air laut dan udara yang terjebak di dalam saluran di sepanjang retakan batuan oleh gelombang. Abrasi yang mengikis bongkahan batuan membentuk aneka ragam bangun yang disebut tafoni.

Di pantai dengan pasir putih ini Anda dapat menikmati pemandangan yang cukup menarik. Di sisi barat, Anda dapat naik ke atas bukit untuk melihat pemandangan ke arah laut lepas atau pemandangan di sekitar pantai Klayar. Di sisi timur Anda dapat naik ke batu karang. Di tempat ini terdapat semacam air mancur yang berasal dari lubang batu karang yang terkena hempasan ombak pantai selatan. Tipikal pantai Klayar adalah pantai yang dapat dinikmati dari sisi pemandangan dan suasananya, bukan tipikal pantai yang cocok untuk berenang.

Laut Klayar benar-benar biru bersih dengan bersanding pasir putih. Tak ada sampah plastik, kaleng, dan kertas yang tercecer. Deburan ombak Samudra Hindia menambah keunikan tersendiri. Di sebelah kanan (barat) menjulang tinggi batu karang yang sangat gagah. Ia tetap kokoh berdiri kendati ombak besar terus mengikis dinding-dindingnya. Di puncak tebing, berdiri gazebo yang bisa dipakai untuk memandang samudra luas. Udaranya bersih mengalir semilir mengusir terik mentari. Jadi, kendati di siang hari panas matahari membakar, namun tak terasa menyengat kulit lantaran tersapu oleh angin yang berhembus sepoisepoi di antara nyiur melambai.

Tak jauh dari tempat parkir mobil di Lokasi Pantai, sekitar 300 meter ke arah timur, Anda akan disuguhi atraksi yang tiada duanya di dunia ini. Lagi-lagi hal itu dilakukan olehbatu karang yang solid, kompak, dan sangat besar teronggok menjorok ke pantai. Di balik batu itulah terdapat semburan air yang memancar dari celah batu yang datar. Karena itu, Anda harus merangkak naik untuk dapat melihat langsung atraksi pancaran air di antara celah karang yang dapat bersiul merdu seperti bunyi seruling. Tingginya semburan itu tergantung pada seberapa besar hempasan ombaknya. Jika ombaknya kecil, pancaran airnya juga rendah. Pancaran air itu berlangsung dalam interval sekitar 5 sampai 15 detik. Begitu pula sebalikya, bila ombak yang menghempas sangat kuat maka semburan air yang memancar ke atas itu bisa mencapai 5 meter. Saking kencangnya pancaran itu, semburan itu menyisakan uap air. Bahkan kadang- kadang semburan itu dibarengi dengan bunyi mirip seruling. Antara celah batu pada bagian bawah dan permukaan air laut terdapat ruang udara. Ketika ombak tinggi menerjang, praktis celah tersebut mendapat tekanan dari bawah. Pada saat bersamaan air yang berasal dari ombak yang datang tadi dipancarkan ke atas. Pada saat itulah bunyi siulan terdengar.
Jika anda akan menikmati eksotisme obyek wisata yang satu ini, beberapa hal yang perlu anda ketahui tentang Pantai Klayar. Yang pertama, walaupun Pantai ini sangat indah, namun akses menuju kawasan tersebut selain berkelok dan berliku, jalannya juga masih sempit. Bahkan sebagian ruas jalannya masih berupa batu, belum beraspal. Maka berhati-hatilah kalau berpapasan dengan sesama mobil. Tak semua ruas jalan bisa dipakai untuk menampung dua mobil yang berpapasan, melaju berlawanan arah. Sulit memang untuk melebarkan jalan tersebut karena topografi di kanan dan kiri jalan yang cukup curam. Maka dari itu, dikarenakan kondisi yang demikian, membuat Pantai Klayar ini sepi pengunjung. Yang kedua, ada beberapa fakta yang perlu anda ketahui tentang kondisi sekitar Pantai Klayar, yaitu belum ada penginapan, ada beberapa warung makan disana, terutama bakso, mie ayam dan soto, kemudian untuk masuk ke pantai ini, anda dikenakan tarif sekitar Rp 6.000,00, selain itu fakta lainnya adalah belum ada angkutan umum menuju pantai Klayar. Namun anda tidak perlu berkecil hati, karena kelelahan anda menempuh jauhnya perjalalanan akan terbayar lunas setelah anda melihat langsung keindahan panoramanya.
Jadi, selamat datang di Pantai Klayar, Tanah Lotnya Pacitan, yang menawarkan sejuta pesona keindahan alam. Selamat datang di Pantai Klayar, pantai yang selain menawarkan keelokan alam, juga menampilkan wisata berwawasan teknologi. Selamat berlibur.


Ketika anda berlibur ke Pacitan dan menginginkan menikmati Pantai dengan pasir putihnya dan hiasan berupa kerang dan benda laut lainnya, jawabannya adalah pantai Srau. Pantai Srau adalah salah satu dari obyek wisata Pantai yang ada di Pacitan yang berada di desa Candi, wilayah Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, dan bisa ditempuh perjalanan dengan jarak sekitar 25 km ke arah barat kota Pacitan. Pantai Srau dapat dicapai dengan transportasi umum atau kendaraan pribadi.

Perjalanan menuju obyek wisata agak sepi karena melewati hutan-hutan dan semak belukar yang tinggi, selain itu semakin jarang rumah-rumah penduduk.. Biaya masuk ke pantai Srau cukup murah, cukup Rp 3.000,- per orang (2010).

Pantai Srau ini merupakan pantai yang indah dan memiliki pesona pasir putih. Sepanjang pantai, terdapat berbagai batu warna-warni yang bersinar jika tersorot teriknya matahari. Pantai ini memiliki 3 lokasi pantai. Di bagian timur untuk melihat matahari terbit, di bagian barat untuk melihat matahari terbenam, dan yang bagian tengah memiliki pemandangan luas ke laut lepas, ditambah batu – batuan besar yang berdiri gagah di tengah laut. Tebing-tebing yang tinggi dan banyak tanaman liar khas pantai yang masih terlihat lebat dan alami. Dan belum tampak aktivitas pengrusakan oleh manusia. Selain itu, banyak sekali pulau-pulau kecil yang tak berpenghuni yang setiap kali dihujam oleh kerasnya ombak.

Pantai Srau masih merupakan pantai yang masih sangat natural karena jarang dikunjungi oleh para wisatawan Akses jalan yang sulit membuat obyek wisata ini tidak dikenal oleh para wisatawan. Pemandangan pantai ini sangat indah, hamparanpasir putih yang memanjang keujung. Deburan ombak yang keras dan berirama khas pantai selatan yang menghadap samudera nan luas.

Di Pantai Srau ini anda juga bisa memanfaatkan untuk menghabiskan waktu dengan memancing, berjemur, berenang dan kegiatan wisata lain. Wisatawan dapat melakukan kegiatan rekreasi dengan menikmati pemandangan pantai.


MENDATANGI kota kelahiran presiden SBY belum lengkap tanpa berkunjung obyek wisata eksotis yang pantas Anda masukkan ke dalam daftar jalan-jalan Anda. Salah satunya adalah obyek wisata Goa Gong.

Goa adalah salah satu wisata andalan di Pacitan. Yang paling terkenal tentu saja adalah Goa Gong.

Menuju obyek wisata Goa Gong, sepanjang perjalanan Anda akan disuguhi pegunungan kapur di kanan kiri jalan. Selain pegunungan kapur, pohon jati di pinggiran bukit juga menjadi pemandangan menyejukkan mata.

Alat transportasi yang Anda gunakan juga akan terasa nyaman karena jalan menuju Goa Gong terbilang baru. Goa Gong masuk ke dalam wilayah Desa Bomo, Kecamatan Punung, Pacitan.

Harga tiket masuk ke obyek wisata Goa Gong sangat murah. Anda cukup membayar Rp2.500 saja. Jika hari libur atau akhir minggu, akan banyak terlihat kios penjaja makanan dan minuman yang melayani wisatawan. Tetapi di hari biasa, hanya terlihat beberapa lapak saja yang membuka dagangannya.

Pengunjung objek wisata Goa Gong akan mencapai puncaknya di akhir pekan. Untuk menuju pintu goa, pengunjung harus menaiki tangga dan selanjutnya turun lagi menuju perut bumi.

Kondisi di dalam goa minim penerangan. Dibutuhkan alat penerang seperti senter atau lilin agar Anda bisa melihat dengan leluasa kondisi di dalam goa.

Penduduk setempat banyak yang berprofesi meminjamkan senter dan jasa pemandu wisata. Anda juga bisa memilih menggunakan buku panduan, jika tidak ingin menggunakan pemandu wisata. Buku panduan bisa Anda dapatkan seharga Rp3.000 saja.

Pertama kali memasuki goa, Anda akan disambut oleh banyak stalaktit berbentuk mirip dengan sedotan dalam jumlah yang banyak. Sungguh indah terlihat seperti menyambut selamat datang dan mempersilakan masuk pengunjungnya.

Seperti yang kita ketahui, stalaktit dan stalakmit, akan terus berkembang selama tetesan air di atasnya masih mengalir. Dibutuhkan puluhan tahun untuk menambah panjang 1 cm. Maka, sebuah goa stalaktit dan stalakmit yang sudah terbentuk, diyakini berumur ratusan tahun sehingga bisa membentuk berbagai ukuran yang indah sekarang ini.

Goa Gong memiliki banyak sekali bentuk stalaktit dan stalakmit. Bisa dibilang, goa dengan bentuk terlengkap yang ada di Jawa. Salah satu bentuknya yang indah adalah yang menyerupai gorden dengan bintik-bintik seperti mutiara di dalamnya.

Stalaktit dan stalakmit yang ada di goa gong terlihat sangat kokoh. Pengunjung diberikan batas khusus dengan pegangan di sepanjang trek yang bisa dilalui.

Sebutan Goa Gong diberikan karena ketika Anda mencoba memukul atau mengetuk salah satu stalaktit dan stalakmit, akan berbunyi seperti degungan gong yang memenuhi ruang di dalam goa.



Satelit Transition Region and Coronal Explorer (TRACE) berhasil mengambil gambar Badai Matahari. Gambar ini menampilkan bintik Matahari yang berkelompok dan bergerak di seluruh permukaan Matahari.

Terlihat area yang bersinar di dekat horizon AR 9169, sebuah kelompok bintik Matahari yang terbentuk di siklus Matahari terakhir. Daerah yang relatif dingin dan gelap ini dikabarkan masih memiliki suhu mencapai ribuan derajat Celcius.

Gas itu berada di sekitar bintik Matahari dengan suhu lebih dari satu juta derajat Celcius. Cahayanya bersinar terang dan diduga berkaitan dengan medan magnet plasma saluran curya.

TRACE terus melakukan pemantauan peningkatan gangguan di ruang angkasa karena Matahari mulai memasuki masa paling aktif dalam siklus 12 tahun. Siklus maksimum Matahari terakhir terjadi pada 2001, sering dikenal dengan fenomena badai Matahari.

AR 9169 melintasi Matahari, sebelumnya, pada September 2000 dan bertahan selama beberapa minggu. Fenomena Badai Matahari ini bukanlah hal baru. Gelombang elektromagnetik Matahari pertama kali dilaporkan oleh astronom Inggris Richard Carrington pada 1859.

Pada tahun 1989, badai Matahari menciptakan pemadaman listrik di seluruh Provinsi Quebec, Kanada. Konon, Suku Maya malah meramalkan Kiamat yang terjadi pada peradaban manusia bumi akan diakibatkan oleh Badai Matahari

Peristiwa bintik matahari juga dianggap fenomena sangat menarik, namun di sisi lain juga diprediksi akan mengganggu cuaca dan mengakibatkan perubahan iklim pada Bumi.


Globalisasi melanda. Menyusupi dan membaur pada tiap tiap molekul kehidupan. Mengikis sedikit demi sedikit batas batas dunia.

Sayangnya kemajuan teknologi dalam era globalisasi ini banyak disalahgunakan oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Kemajuan teknologi yang seharusnya bisa dimaksimalkan untuk perkembangannya ke depan di hilangkan manfaatnya. Sebenarnya kondisi seperti ini tercipta bukan kesalahan teknologi tersebut, tapi orang orang kurang beradab itulah penyebabnya.

Contoh yang paling kontekstual, yaitu Handphone. Handphone saat ini banyak yang sudah dilengkapi piranti canggih, kamera misalnya. Kamera itu seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal hal yang positif. Tapi malah di gunakan untuk merekam dan menyebarluaskan video dan gambar gambar yang berbau pornografi dan kekarasan vulgar. Hal ini memancing timbulnya pergaulan bebas di kalangan pelajar. AIDS, SARS, HIV dan lainnya adalah contoh penyakit yang otomatis ada karena pergaulan bebas.

Inikah kemajuan teknologi yang kita harapkan? Saya yakin, bukan. Sebisa mungkin, manfaatkan benda benda di sekitar anda untuk hal hal yang positif dan bermanfaat.